Dosen Pembimbing : Drs. Achmad Mucharam, M.SirnrnLatar belakang dilakukannya penelitian ini yaitu karena peneliti melihat terjadinya sebuah fenomena dimasyarakat mengenai penyebaran informasi provokatif di media sosial instagram, informasi provokatif yaitu mengenai hal-hal politik yang memiliki keterkaitan dengan isu SARA. Peneliti ingin melihat bagaimana sensasi, atensi, dan interpretasi dari proses pembentukkan persepsi pada khalayak ketika melihat informasi provokatif tersebut diinstagram. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi serta proses pembentukkan persepsi dari khalayak akan informasi provokatif yang terjadi di instagram. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengacu pada teori Atribusi. Adapun konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah instagram, informasi provatif, dan persepsi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sifat deskriptif. Metode penelitian dengan pendekatan fenomenologi, Unit analisisnya adalah tempat dimana interaksi berlangsung, pelaku atau orang yang sesuai dengan objek penelitian, dan kegiatan yang dilakukan, yaitu menerima informasi provokatif di instagram. Untuk teknik pengumpulan datanya yaitu melalui proses wawancara mendalam dan observasi partisipan, serta melalui studi kepustakaan dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik keabsahan data triangulasi sumber. Adapun hasil penelitian ini menunjukan bahwa mereka menganggap informasi provokatif adalah sebuah tindakan yang berdampak buruk. Sensasi yang mereka terima berupa gambar, video, dan tulisan. Atensi yang ada adalah karena informasi tersebut sedang booming dan berkaitan dengan politik/pemerintahan. Interpretasi yang mereka berikan adalah informasi tersebut memang memprovokatif ketika mereka melihat informasi itu menyudutkan golongan atau pihak lain.rnrnKata Kunci : Persepsi Khalayak, Informasi Provokatif, Instagram, Teori Atribusi.